Biaya Produksi Dan Cara Menghitung Biaya Produksi
Dalam
dunia bisnis, banyak hal yang perlu untuk diperhatikan dan
dipertimbangkan. Antara lain mengenai kemampuan melihat peluang,
kemampuan untuk menghadapi resiko, mengetahui bagaimana cara menghadapi
dan menyelesaikan kendala / masalah dalam bisnis, serta bagaimana cara
agar mampu menciptakan inovasi-inovasi baru untuk menyelesaikan
permasalahan konsumen. Untuk memulai usaha, modal awal untuk memulai
usaha memang merupakan hal utama yang harus dipikirkan. Namun selain
itu, tentu masih banyak hal lain yang tidak dapat terlepas dari bagian
memiliki usaha.
Tujuan utama
memiliki bisnis tentu untuk mendapatkan keuntungan. Namun untuk
mencapainya, tidak harus menggunakan cara yang salah demi memenuhi
target keuntungan perusahaan. Banyak pelaku bisnis yang menerapkan
prinsip mengutamakan kualitas produk maupun pelayanan kepada konsumen
dengan baik sehingga mendapatkan profit
bisnis yang diharapkan.Untuk mendapatkan keuntungan, tentu setidaknya
jenis usaha tersebut tidak mengalami kerugian atau paling tidak minimal
balik modal.Sebelum menjalankan bisnis, memang diperlukan business plann yang baik, terutama strategi dalam menjalankan usaha, serta menghadapi resiko untuk meningkatkan skala perusahaan menjadi cakupan yang lebih besar (scale up).Untuk mendapatkan keuntungan bisnis yang diharapkan, pelaku bisnis tentu sudah mengetahui bagaimana cara untuk mencapainya berdasarkan business plan yang telah dibuat sebelumnya. Salah satu hal yang perlu dilakukan adalah memperhitungkan mengenai biaya produksi. Tidak sedikit yang beranggapan bahwa biaya produksi adalah hal yang sepele sehingga menganggap remeh dan tidak menyertakannya dalam perhitungan untung rugi sebuah usaha. Namun sebaliknya, biaya produksi sangat penting dalam dunia bisnis. Perlu perhitungan yang tepat dan kalkulasi yang akurat ditambah dengan perhitungan biaya produksi demi tercapainya keuntungan bisnis yang diharapkan.
Berikut
ini akan dibahas secara mendalam mengenai biaya produksi. Hal-hal apa
saja yang perlu diperhatikan dalam perhitungan biaya produksi,
jenis-jenis biaya produksi, cara melakukan perhitungan biaya produksi,
serta ulasan-ulasan lainnya mengenai biaya produksi yang disertai
contoh.
Pengertian Biaya
Biaya adalah pengeluaran ekonomis yang diperlukan untuk perhitungan proses produksi. Biaya ini didasarkan pada harga pasar yang berlaku dan pada saat proses ini sudah terjadi maupun belum terjadi. Menurut ilmu ekonomi,
biaya terbagi menjadi dua yaitu biaya eksplisit dan biaya implisit.
Biaya eksplisit adalah biaya-biaya yang terlihat secara fisik seperti
uang. Sedangkan biaya implisit adalah biaya-biaya yang tidak terlihat
secara langsung yaitu misalnya penyusutan barang modal.
Pengertian Biaya Produksi
Biaya produksi adalah akumulasi dari semua biaya-biaya yang dibutuhkan dalam proses produksi
dengan tujuan untuk menghasilkan suatu produk atau barang. Biaya-biaya
ini meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya operasional
barang / pabrik, dan lain sebagainya. Biaya produksi ini harus
diakumulasi secara cermat untuk kemudian dihitung dan dibandingkan
dengan laba kotor perusahaan. Selisih pendapatan dikurangi dengan biaya
produksi akan menjadi laba bersih perusahaan atau total keuntungan yang
diperoleh. Biaya produksi ini diperlukan untuk mendukung proses
pengolahan bahan baku menjadi produk jadi yang siap dipasarkan kepada
konsumen.
Biaya produksi adalah keseluruhan biaya produksi ekonomi yang dibutuhkan dalam kegiatan produksi suatu barang. Biaya produksi ini memiliki definisi yang berbeda dengan biaya operasional. Bedanya dengan biaya operasional
adalah biaya operasional merupakan biaya atau pengeluaran oleh suatu
perusahaan untuk mendukung sistem kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan tersebut.
Yang
termasuk kedalam biaya operasional adalah seperti biaya perlengkapan
toko, biaya asuransi, biaya tagihan telepon / listrik / air untuk
perusahaan, biaya iklan, biaya pajak, biaya pengiriman, biaya
perlengkapan kantor, biaya perawatan alat-alat kantor / perusahaan atau
biaya perawatan mesin, dan lain sebagainya. Dalam memproduksi suatu barang tentunya diperlukan sebuah proses produksi yang panjang dan terencana dengan baik demi untuk menciptakan suatu produk yang benar-benar berkualitas.Biaya Produksi dan Biaya non Produksi
Biaya
produksi berbeda dengan biaya non produksi. Perbedaannya adalah biaya
non produksi merupakan biaya yang erat kaitannya dengan fungsi
pengembangan, pemasaran / distribusi, layanan pelanggan, desain maupun
administrasi pada umumnya. Menurut ilmu ekonomi,
biaya non produksi dapat dibagi kedalam dua kategori yakni biaya
penjualan yang melingkupi tentang biaya pemasaran / distribusi, dan
pelayanan kepada pelanggan. Serta yang kedua adalah mengenai
administrasi yang melingkupi biaya pengembangan, adminitrasi umum dan
pengembangan.
Teori Biaya Produksi Oleh Adam Smith
Berikut
akan diberikan contoh-contoh perhitungan dalam menghitung biaya
produksi. Diantaranya adalah analisa biaya produksi serta laporan biaya
produksi.
1. Analisa Biaya Produksi
Untuk menghitung Biaya Tetap Total / Total Fixed Cost (TFC) adalah dengan cara menambah Biaya Tetap / Fixed Cost (FC) dengan Biaya Variable / Variable Cost (VC).
Biaya
total (TFC) adalah keseluruhan biaya yang harus dikeluarkan oleh
perusahaan untuk membeli semua keperluan baik barang dan jasa yang akan
digunakan dalam proses produksi demi menghasilkan / produksi suatu barang. Total fixed cost dihitung untuk memperoleh faktor produksi yang tidak dapat berubah jumlahnya.
- Biaya Variabel Total / Total Variable Cost (TVC) adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi variabel.
- Cara menghitung Biaya Tetap Rata-rata / Average Fixed Cost (AFC) adalah dengan cara biaya total dibagi dengan jumlah produksi.
- Cara menghitung Variabel Rata-Rata / Average Variable Cost (AVC) adalah dengan cara membagi Biaya Variabel Total (TVC) dengan jumlah produksi.
- Cara menghitung Biaya Total Rata-Rata / Average Total Cost (AC) adalah dengan cara Biaya Total dibagi dengan jumlah produksi.
- Biaya Marginal / Marginal Cost (MC) diperoleh melalui hasil penambahan Biaya Produksi yang digunakan untuk menambah produksi satu unit barang / produk.
2. Buat Laporan Biaya Produksi
Laporan
biaya produksi disebut pula sebagai laporan harga pokok produksi.
Perhitungan laporan biaya produksi ini mengutamakan perhitungan 3 hal
yaitu :
- Data produksi. Dimana harus dibuat pelaporan mengenai rincian jumlah produk yang melalui proses pembuatan, jumlah produk yang telah selesai diproduksi, serta keseluruhan jumlah produk yang dihasilkan dari awal sampai akhir dalam satu periode.
- Biaya yang dibebankan. Dimana harus dibuat pelaporan mengenai rincian harga satuan per produk / per barang yang didalamnya telah meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan overhead pabrik.
- Perhitungan harga pokok. Dimana harus dibuat pelaporan mengenai rincian harga pokok ketika produk telah selesai diproduksi, dan memasuki departemen produksi, hingga memasuki gudang penempatan produk yang telah selesai diproduksi.
0 komentar:
Posting Komentar