Menurut defenisi yang diungkapkan oleh para ahli tentang konflik. Di antaranya yang diungkapkan Putman & Pool (sujak, 1987: 150), konflik didefenisikan sebagai interaksi antara individu, kelompok dan organisasi yang membuat tujuan atau arti yang berlawanan, dan merasa bahwa orang lain sebagai penganggu yang potensial terhadap pencapaian tujuan mereka.
Selanjutnya Mullins (1993, hlm.658) mendefenisikan bahwa konflik merupakan kondisi terjadinya ketidaksesuaian tujuan dan munculnya berbagai pertentangan perilaku, baik yang ada dalam diri individu, kelompok maupun organisasi.
Kondisi yang telah dikemukakan tersebut dapat mengganggu bahkan menghambat tercapainya tujuan organasasi. Selain itu, juga dapat menimbulkan ketegangan emosi sehingga memengaruhi efisiensi dan produktivitas kerjanya. Konflik dapat dikelompokkan ke dalam dua unsur, yaitu : (1) konflik antara individu dengan dirinya sendiri dan (2) Konflik antara individu dengan lingkungan organisasi.
- Konflik Antara Individu Dengan Dirinya Sendiri
- Adanya suatu pertentangan antara perasaan-perasaan senang dan frustasi, serta gagal dan berhasil, berharap dan putus asa. Munculnya perasaan-perasaan tersebut karena adanya kepentingan atau kekuatan yang bergerak ke arah tertentu dalam waktu yang bersamaan.
- Adanya dua gagasan/lebih yang berupa pertentangan, gerakan hati (Impuls), saling berlawanan dan terjadi ketegangan emosi, akibatnya muncul perasaan yang tidak menyenangkan (impuls tertekan), stres, dan dapat memengaruhi perilaku individu secara kognitif (cara berpikir, mengingat, dan menganalisis atau menyimpulkan menjadi kurang produktif), afektif, ketakutan, kecemasan, bersalah/malu, sedih, cemburu/iri hati, dan menjijikkan/muak, kognitif, dan psikomotorik (keterampilan motoriknya kurang terkoordinasi dengan baik ataupun keterampilan manajerialnya juga kurang dapat diandalkan untuk menyelesaikan masalah atau mengambil keputusan secara tepat).
- Adanya suatu perjuangan antara keinginan dan pertentangan yang ada dalam diri individu berupa pertentangan psikis seperti merasa frustasi, stres, dan berupa pertentangan psikis seperti merasa frustasi, stres, dan berusaha untuk melawannya.
- Konflik Antara Individu Dengan Lingkungan Dalam Organisasi
- Perilaku antagonis yang menyangkut perilaku lahiriah antara dia dan orang lain yang berupa tindakan-tindakan seperti merusak dan memperbaiki, antara menekan dan menetralisasi, acuh tak acuh dan mengacuhkan, menyendiri dan bersosialisasi.
- Adanya tarik menarik antara keperntingan diri sendiri dan kepentingan orang lain, seprti memperoleh kesempatan dan menduduki jabatan dan merugikan orang lain, memperluas wilayah pemasaran dan merugikan bagian pemasaran lainnya.
- Adanya ketidak cocokan antara kepentingan diri sendiri dengan kepentingan orang/kelompok lain yang mempunyai tujuan yang sama.
Kedua unsur yang dijelaskan di atas mempunyai kaitan erat dengan sumber-sumber konflik.
0 komentar:
Posting Komentar