Pengertian Konflik dan Jenis Jenis Konflik
Pembahasan Mengenai Pengertian Konflik dan Jenis Jenis Konflik
Hai Pembaca, Kali ini Informasi Ahli akan membahas mengenai pengertian konflik dan jenis jenis konflik.
Menurut Robbins, Pengertian Konflik
adalah suatu proses yang dimulai bila satu pihak merasakan bahwa pihak
lain telah memengaruhi secara negatif atau akan segera memengaruhi
secara negatif pihak lain.
Pengertian Konflik menurut Alabaness
adalah kondisi yang dipersepsikan ada di antara pihak-pihak atau lebih
merasakan adanya ketidaksesuaian antara tujuan dan peluang untuk
mencampuri usaha pencapaian tujuan pihak lain.
Dari kedua definisi konflik yang diungkapkan di atas, dapat disimpulkan bahwa Pengertian Konflik
adalah proses yang dinamis dan keberadaannya lebih banyak menyangkut
persepsi dan orang atau pihak yang merasakan dan mengalaminya. Jika
suatu keadaan tidak dirasakan sebagai konflik, maka pada dasarnya
konflik tersebut tidak ada dan begitupun sebaliknya.
| Jenis Jenis Konflik |
Jenis jenis konflik dibedakan dalam beberapa perspektif. antara lain :
1. Konflik intraindividu. Konflik ini
dialami oleh individu dengan dirinya sendiri karena adanya tekanan peran
dan ekpektasi di luar berbeda dengan keinginan atau harapannya.
2. Konflik antarindividu. Konflik yang
terjadi antarindividu yang berada dalam suatu kelompok atau
antarindividu pada kelompok yang berbeda/
3. Konflik antarkelompok. Konflik yang bersifat kolektif antara satu kelompok dengan kelompok lain.
4. Konflik organisasi. Konflik yang
terjadi antara unit organisasi yang bersifat struktural maupun
fungsional. Contoh : konflik antara bagian pemasaran dengan bagian
produksi.
Jenis Jenis konflik ditinjau dari jenisnya, yaitu :
1. Konflik Konstruktif
Pengertian Konflik konstruktif adalah konflik yang memiliki nilai positif bagi pengembangan organisasi.
2. Konflik Destruktif
Pengertian Konflik Destruktif ialah konflik yang berdampak negatif bagi pengembangan organisasi.
Jenis Jenis Konflik dari segi instansionalnya, yaitu :
1. Konflik kebutuhan individu dengan
peran yang dimainkan dalam organisasinya. Tidak jarang kebutuhan dan
keinginan karyawan bertentangan atau tidak sejalan dengan kebutuhan dan
kepentingan organisasi. Hal ini dapat memunculkan konflik.
2. Konflik peranan dengan peranan.
Setiap karyawan dari organisasi memiliki peran yang berbeda-beda dan ada
kalanya perbedaan peran tiap individu tersebut memunculkan konflik
karena setiap individu berusaha untuk memainkan peran tersebut dengan
sebaik-baiknya.
3. Konflik individu dengan individu
lainnya. Konflik ini seringkali muncul apabila seorang individu
berinteraksi dengan individu lain, disebabkan oleh latarbelakang, pola
tindak, pola pikir, kepribadian, persepsi, minat dan sejumlah
karakteristik yang berbeda antara satu dengan yang lain.
Jenis Jenis Konflik ditinjau dari segi materi atau masalah yang menjadi sumber konflik, yaitu :
1. Konflik tujuan. Adanya perbedaan tujuan antarindividu, kelompok maupun organisasi bisa memunculkan konflik.
2. Konflik peranan. Setiap manusia
memiliki peran lebih dari satu. Peran yang dimainkan dengan jumlah yang
banyak tersebut, seringkali memunculkan konflik.
3. Konflik nilai. Nilai yang dianut
seseorang seringkali tidak sejalan dengan sistem nilai yang diatur oleh
organisasi atau kelompok. Hal ini dapat berpotensi untuk memunculkan
konflik.
4. Konflik kebijakan. Konflik ini
muncul karena seorang individu atau kelompok tidak sependapat dengan
kebijakan yang ditetapkan organisasi.
Jenis Jenis Konflik menurut Mastenbroek ada 4, yaitu :
1. Instrumental Conflicts
Konflik ini terjadi oleh karena ketidaksepahaman antarkomponen dalam organisasi dan proses pengoperasiannya.
2. Socio-emotional Conflicts
Konflik ini berkaitan dengan masalah
identitas, kandungan emosi, citra diri, prasangka, kepercayaan,
keterikatan, identifikasi terhadap kelompok, lembaga dan lambang-lambang
tertentu, sistem nilai dan reaksi individu dengan yang lainnya.
3. Negotiating Conflicts
Konflik negosiasi adalah
ketegangan-ketegangan yang dirasakan pada waktu proses negosiasi
terjadi, baik antara individu dengan individu atau kelompok dengan
kelompok.
4. Power and Dependency Conflicts
Konflik kekuasaan dan ketergantungan
berkaitan dengan persaingan dalam organisasi. Contoh : pengamanan dan
penguatan kedudukan yang strategis.
Ada tiga pandangan mengenai konflik, yaitu :
1. Pandangan Tradisional
Pandangan tradisional menyatakan bahwa
konflik harus dihindari karena akan menimbulkan kerugian. Aliran ini
memandang konflik sebagai sesuatu hal yang buruk, tidak menguntungkan
dan juga selalu merugikan organisasi. Oleh karena itu konflik ini harus
dicegah dan juga dihindari sebisa mungkin dengan mencari akan
permasalahannya.
2. Pandangan Hubungan Kemanusiaan
Pandangan aliran behavioral ini
menyatakan bahwa konflik merupakan sesuatu yang wajar, alamiah dan tidak
dapat dihindarkan dalam setiap kelompok manusia. Konflik ini sebenarnya
tidak selalu buruk karena memiliki potensi kekuatan yang positif di
dalam menentukan kinerja kelompok. Konflik tidak selamanya hanya
merugikan, bahkan bisa menguntungkan, yang oleh karena itu konflik harus
dikelola dengan baik.
3. Pandangan Interaksionis
Pandangan ini menyatakan bahwa konflik
bukan sekedar sesuatu kekuatan positif dalam suatu kelompok, namun juga
mutlak diperlukan untuk suatu kelompok agar dapat berkinerja secara
positif. Oleh karena itu konflik harus diciptakan. Pandangan ini
berdasarkan pada keyakinan bahwa organisasi yang tenang, damai dan
harmonis ini justru akan membuat organisasi itu menjadi statis, stagnan
dan juga tidak inovatif. Dampaknya yaitu pada kinerja organisasi menjadi
lemah.
Sekian dari Informasi ahli mengenai
pengertian konflik dan jenis jenis konflik, semoga tulisan informasi
ahli mengenai pengertian konflik dan jenis jenis konflik dapat
bermanfaat.
Sumber : Tulisan Informasi Ahli :
– Sopiah, 2008. Perilaku Organisasional. Penerbit CV Andi Offset : Yogyakarta.
0 komentar:
Posting Komentar